Kisah Abu Nawas Mencari Jodoh

Kisah Abu Nawas Mencari Jodoh

Unsur eks dan int dari kisah abu nawas tetap bisa cari solusi

Daftar Isi

1. Unsur eks dan int dari kisah abu nawas tetap bisa cari solusi


Tema : Kecerdikan Dalam Pemecahan Masalah
Tokoh :Abunawas, Seorang pria(Fulan)
Penokohan : Abunawas: cerdik,cendikiawan,suka menolong
Fulan : kikir.berhati sempit
Alur : Maju
Moral :Syukuri apa yang ada,semua yang dimiliki adalah karunia Tuhan yang Maha Esa



Budaya : Dipengaruhi buadaya timur,terbukti dengan sebutan “Fulan”
Agama : Dipengaruhi agama islam,terbukti dengan sebutan “alhamdulillah”
Pendidikan : Kita diajarkan untuk senantiasa bersyukur
Perekonomian : Ingin memperluas rumah tanpa mengeluarkan uang sedikitpun


Prosa lama:
1.Cenderung bersifat stastis, sesuai dengan keadaan masyarakat lama yang mengalami perubahan secara lambat.
2. Istanasentris ( ceritanya sekitar kerajaan, istana, keluarga raja, bersifat feodal).
3. Hampir seluruhnya berbentuk hikayat, tambo atau dongeng. Pembaca dibawa ke dalam khayal dan fantasi.
4. Dipengaruhi oleh kesusastraan Hindu dan Arab.
5. Ceritanya sering bersifat anonim (tanpa nama)
6. Biasanya memiliki alur maju
Prosa Baru:
1. Prosa baru bersifat dinamis (senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat)
2. Masyarakatnya sentris ( cerita mengambil bahan dari kehidupan masyarakat sehari-hari)
3. Bentuknya roman, cerpen, novel, kisah, drama. Berjejak di dunia yang nyata, berdasarkan kebenaran dan kenyataan
4. Terutama dipengaruhi oleh kesusastraan Barat
5. Dipengaruhi siapa pengarangnya karena dinyatakan dengan jelas
6. Alur memilikibanyak jenis

2. Ringkasan Abu Nawas berdoa minta jodoh


ya allah jodohkan aku dengan nissa sabyan. Aaminn

Jawaban:

pada suatu ketika ia sangat tergila gila pda seorang wanita itu sungguh cantik pintar serta termasuk wanita yang ahli ibadah.abu nawas berkeinginan memperistri wanita salihah itu karena cintanya membara ia pun berdoa dengan khusyuk kepada allah swt.


3. Orientasi dalam kisah abu nawas


Jawaban:

Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami (756-814), biasanya dikenal sebagai Abū-awās atau Abū-Nuwās (Bahasa Arab:ابونواس), adalah seorang pujangga Arab. Dia dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia, dengan darah Arab dan Persia mengalir di tubuhnya.

Abu Nuwas

Abu Nuwas digambar oleh Kahlil Gibran pada 1916.

Lahir756Meninggal814 (berusia 57–58)PekerjaanPujangga

Abu Nawas dianggap sebagai salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik ia digambarkan sosok yang bijaksana sekaligus kocak. Abu Nawas juga muncul beberapa kali dalam kisah Seribu Satu Malam dalam salah satu cerita ia pernah berpura pura gila karena tidak ingin menjadi kadi setelah mendengar wasiat ayahnya dengan cara menaiki batang pisang seperti kuda kudaan ia juga sering ditantang oleh raja harun al rasyid maupun oleh teman temanya dengan hal yang aneh,berisiko dan bahkan tidak mungkin terjadi seperti memindahkan istana raja ke bukit, memantati raja dan lain lain.

Penjelasan:

maaf kalau salah


4. siapakah abu nawas itu


kalau tidak salah paman dari nabi muhammad SAWUlama sufi yang suka humoris yang termaksuk wali allah

5. abu nawas adalah tokoh yg terkenal pandai dalam bidang sastra.karya abu nawas yg masih dapat kita nikmati hingga sekarang adalah​


Jawaban:

sya'ir abu nawas.

yg ilahilas tulil firdaus si ahla


6. tolong buatkan cerpen dari hikayat abu nawas kisah enam ekor lembu yang pandai bicara ​


Jawaban:Pada suatu hari, Sultan Harun al-Rasyid memanggil Abu Nawas menghadap ke Istana. Kali ini Sultan ingin menguji kecerdikan Abu Nawas. Sesampainya di hadapan Sultan, Abu Nawas pun menyembah. Dan Sultan bertitah, “Hai, Abu Nawas, aku menginginkan enam ekor lembu berjenggot yang pandai bicara, bisakah engkau mendatangkan mereka dalam waktu seminggu? Kalau gagal, akan aku penggal lehermu.

“Baiklah, tuanku Syah Alam, hamba junjung tinggi titah tuanku.”

Semua punggawa istana yang hadir pada saat itu, berkata dalam hati, “Mampuslah kau Abu Nawas!”

Abu Nawas bermohon diri dan pulang ke rumah. Begitu sampai di rumah, ia duduk berdiam diri merenungkan keinginan Sultan. Seharian ia tidak keluar rumah, sehingga membuat tetangga heran. Ia baru keluar rumah persis setelah seminggu kemudian, yaitu batas waktu yang diberikan Sultan kepadanya.

Ia segera menuju kerumunan orang banyak, lalu ujarnya, “Hai orang-orang muda, hari ini hari apa?”

Orang-orang yang menjawab benar akan dia lepaskan, tetapi orang-orang yang menjawab salah, akan ia tahan. Dan ternyata, tidak ada seorangpun yang menjawab dengan benar. Tak ayal, Abu Nawas pun marah-marah kepada mereka, “Begitu saja kok anggak bisa menjawab. Kalau begitu, mari kita menghadap Sultan Harun Al-Rasyid, untuk mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya.”

Keesokan harinya, balairung istana Baghdad dipenuhi warga masyarakat yang ingin tahu kesanggupan Abu Nawas mambawa enam ekor Lembu berjenggot.

Sampai di depan Sultan Harun Al-Rasyid, ia pun menghaturkan sembah dan duduk dengan khidmat. Lalu, Sultan berkata, “Hai Abu Nawas, mana lembu berjenggot yang pandai bicara itu?”

Tanpa banyak bicara, Abu Nawas pun menunjuk keenam orang yang dibawanya itu, “Inilah mereka, tuanku Syah Alam.”

“Hai, Abu Nawas, apa yang kau tunjukkan kepadaku itu?”

“Ya, tuanku Syah Alam, tanyalah pada mereka hari apa sekarang,” jawab Abu Nawas.

Ketika Sultan bertanya, ternyata orang-orang itu memberikan jawaban berbeda-beda. Maka berujarlah Abu Nawas, “Jika mereka manusia, tentunya tahu hari ini hari apa. Apalagi jika tuanku menanyakan hari yang lain, akan tambah pusinglah mereka. Manusia atau hewan kah mereka ini? “Inilah lembu berjenggot yang pandai bicara itu, Tuanku.”

Sultan heran melihat Abu Nawas pandai melepaskan diri dari ancaman hukuman. Maka Sultan pun memberikan hadiah 5.000 dinar kepada Abu Nawas.

Penjelasan:maaf kepanjangan tinggal di rangkum aja biar jadi cerpen


7. isi pokoknya cerita kisah abu nawas mengecoh gajah


ceritanya gimana sih ?

8. kisah abu Nawas dan miras​


Jawaban:

Abu Nawas : bapak penyakitan dikarenakan minum miras

Miras : miras adalah minuman yang diminum Abu Nawas

Pemberitahuan:

Semoga bermanfaat!


9. unsur instrinsik dari cerita abu nawas Dan rumah yang sempitSuatu hari, seorang lelaki datang ke rumah Abu Nawas. Lelaki itu sedang bersedih. ia bingung dengan masalah yang sedang ia hadapi. Ia ingin meminta tolong kepada Abu Nawas."Aku memiliki istri dan delapan anak. Sementara rumahku sangatlah sempit. Setiap hari kami merasa tak nyaman tinggal di rumah ku. Kami tak ingin pindah dari rumah itu. Tolong beri jalan keluarnya, Abu Nawas,” kisah lelaki itu.Dongeng Hikayat Abu Nawas Dan Rumah Yang SempitAbu Nawas berpikir sejenak. Aha ia berhasil mendapatkan ide."Apa kau punya domba di rumah?" tanya Abu Nawas."Aku tak menaiki domba," jawab lelaki itu.“Sekarang kau pergilah, belilah seekor domba dan taruhlah domba, itu di dalam rumahmu," ujar Abu Nawas.Lelaki itu kemudian pergi ke pasar dan membeli seekor domba. ia menaruh domba itu di dalam rumah sesuai usul Abu Nawas. Tetapi bukannya tambah nyaman, rumah yang mereka tempati justru semakin sempit dan berantakan. Lelaki itu lalu datang lagi ke rumah Abu Nawas. ia ingin mengadukan hal itu kepada Abu Nawas."Coba kau beli dua ekor domba lagi dan taruh di dalam rumahmu," pinta Abu Nawas.Lelaki itu membeli lagi dua ekor domba. ia pun menaruh dua domba itu di dalam rumahnya. Namun, rumahnya justru semakin sempit. Lebih sempit dari sebelumnya. Lelaki itu lalu kembali lagi ke rumah Abu Nawas. Abu Nawas kembali meminta lelaki itu untuk membeli seekor domba lagi. Olala hal itu justru membuat rumah lelaki au semakin sempit dan berantakan. Bahkan, kin, istrinya jadi suka marah-marah kepadanya.Lelaki itu kembali ke rumah Abu Nawas dan menceritakan semuanya. Abu Nawas lalu meminta lelaki itu untuk menjual semua dombanya. Lelaki itu menuruti perkataan Abu Nawas. Esoknya ia kembali rnenemui Abu Nawas."Bagaimana kondisi rumahmu sekarang?" tanya Abu Nawas."Semenjak aku menjual semua dombaku. Rumahku kini terasa lebih nyaman dan tak sempit lagi.” jawab Ielaki itu.Abu Nawas tersenyum. ia telah menyelesaikan masalah lelaki itu. Intinya adalah bagaimana mau bersyukur dengan apa yang kita miliki. Orang yang tak pernah mau bersyukur akan selalu merasa kekurangan.


Jadi kita swbagai mahkluk hidup yang memiliki akal jangan lah kamu cepat berputus asa, cari lah solusi untuk menyelesaikan masalah dengan baik.

10. Siapa penulis buku "Kisahnya Abu Nawas mengeluh Gajah?" Tolong ya... ​


Dongeng Pengantar Tidur Kisah Abu Nawas Mengecoh Gajah ditulis oleh

Yudhistira Ikranegara


11. siapakah sebenarnya abu nawas itu


Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami, biasanya dikenal sebagai Abū-awās atau Abū-Nuwās, adalah seorang pujangga Arab. Dia dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia, dengan darah Arab dan Persia mengalir di tubuhnya

12. Mengingat tak ada cara-cara lain lagi yang bisa diterapkan Baginda memanggil Abu Nawas. Abu Nawas hadir menggantikan hakim. Abu Nawas tidak mau menjatuhkan putusan pada hari itu melainkan menunda sampai hari berikutnya. Semua yang hadir yakin Abu Nawas pasti sedang mencari akal seperti yang biasa dilakukan. Padahal penundaan itu hanya disebabkan algojo tidak ada di tempat. Topik utama pada kutian teks hikayat di atas adalah A.Abu Nawas tidak mau menjatuhkan hukuman B.Baginda memanggil Abu Nawas untuk menggantikan hakim menyelesaikan masalah C.Baginda kebingungan atas masalah yang sedang terjadi D.Abu Nawas berpikir dan mencari jalan keluar atas segala masalah yang terjadi E.Abu Nawas menunggu algojo


Jawaban:

d Abi Nawas berpikir dan mencari jalan keluar atas segala masalah yang terjadi

Jawaban:

B.Baginda memanggil Abu Nawas untuk menggantikan hakim menyelesaikan masalah.Karena sudah dijelaskan pada kalimat utama (1) dan kalimat kedua

Penjelasan:

Untuk pilihan lain tidak tepat, karena:

A. Abu Nawas tidak mau menjatuhkan hukuman. Ini tidak tepat, karena Abu Nawas bukan tidak mau menjatuhkan hukuman, melainkan tidak mau menjatuhkan keputusan, disebabkan Algojo yang tidak ada ditempat.

C. Baginda kebingungan atas masalah yang sedang terjadi. Ini tidak tepat karena tidak ada pernyataan mengenai Baginda kebingungan

D. Abu Nawas berpikir dan mencari jalan keluar atas segala masalah yang terjadi. Ini tidak tepat karena ini hanya merupakan prasangka hadirin sidang yang lain (pada kalimat 4). Padahal yang sebenarnya terjadi terdapat pada kalimat ke 5

E. Abu Nawas menunggu algojo. Ini kurang tepat juga untuk topik kutipat tersebut


13. Majas apakah yang ada pada Hikayat abu nawas kisah enam ekor lembu yang pandai bicara


Majas simbalik, terima kasih

14. Ringkasan kisah abu nawas mengecoh gajah


menceritakan tentang abu nawas yang memenangkan sayembara karena dapat mengecoh gajah sehingga gajah tersebut tidak menuruti perkataan tuannya yang jahat dan kejam.
Tidak tahu apa yang harus dikerjakan dirumah,Abunawas keluar untuk mencari angin. Abunawas bertanya kepada seorang kawan yang kebetulan berjumpa ditengah jalan. “Ada kerumunan apa di sana?” tanya Abunawas “Pertunjukan keliling yang melibatkan gajah ajaib.” “Apa maksudmu dengan gajah ajaib?” kata Abunawas ingin tahu. “Gajah yang bias mengerti bahasa manusia,dan yang lebih menakjubkan lagi adalah gajah itu hanya mau tunduk kepada pemiliknya saja.” kata kawan Abunawas menambahkan. Abunawas makin tertarik.
Kini Abunawas sudah berada ditengah kerumunan para penonton. Karena begitu banyak penonton yang menyaksikan pertunjukan tersebut,sang pemilik gajah dengan bangga menawarkan hadiah yang cukup besar bagi siapa saja yang sanggup membuat gajah itu mengangguk-angguk. Tidak heran bila banyak diantara para penonton mencoba maju satu persatu. Mereka berupaya dengan beragam cara untuk membuat gajah itu mengangguk-angguk,tetapi sia-sia. Gajah itu tetap menggelengkan kepala. Melihat kegigihan gajah itu Abunawas makin penasaran. Hingga ia maju untuk mencoba. Setelah berhadapan dengan binatang berbelalai itu Abunawas bertanya, “Tahukah engkau siapa aku?” Gajah itu menggeleng. “Apakah engkau tidak takut kepadaku? tanya Abunawas. Namun gajah itu tetap menggeleng. “Apakah engkau takut kepada tuanmu?” tanya Abunawas memancing. Gajah itu mulai ragu. “Bila engkau tetap diam maka akan aku laporkan kepada tuanmu.” Lanjut Abunawas dan gajah itu memgangguk.

Atas keberhasilan Abunawas membuat gajah itu mengangguk-angguk maka ia mendapat hadiah berupa uang yang banyak. Bukan main marah pemilik gajah itu. Pemilik gajah itu malu bukan kepalang. Hari berikutnya ia ingin menebus kekalahannya. Kali ini ia melatih gajahnya mengangguk-angguk.

Saat-saat yang dinantikan tiba. Kini para penonton yang ingin mencoba, harus sanggup membuat gajah itu menggelengkan kepala.Maka seperti hari sebelumnya, banyak para penonton yang tidak sanggup membuat gajah menggeleng-gelengkan kepala. Setelah tidak ada lagi yang ingin mencobanya,Abunawas maju. Ia mengulang pertanyaan yang sama. Tahukah engkau siapa aku?” Gajah itu mengangguk. “Apakah engkau tidak takut kepadaku? tanya Abunawas. Gajah itu tetap mengangguk. “Apakah engkau tidak takut kepada tuanmu?” tanya Abunawas memancing. Gajah itu tetap mengangguk. Akhirnya Abunawas mengeluarkan bungkusan kecil berisi balsam. “Tahukah engkau apa guna balsam ini?” Gajah itu tetap mengangguk. lalu abunawas bertanya apakah gajah itu mau diberi balsem. Gajah itu mengangguk. Lalu Abunawas memberi balsam tersebut. Tentu saja gajah itu merasa kepanasan dan mulai agak panik.

Kemudian Abunawas mengeluarkan bungkusan yang cukup besar. Bungkusan itu juga berisi balsam. “Maukah engkau bila balsam ini kuhabiskan untukmu?” Gajah itu mulai ketakutan. Dan rupannya ia lupa dengan tuannya sehingga ia terpaksa menggeleng-gelengkan kepala sambil mundur beberapa langkah. Abunawas dengan kecerdikannya dan akalnya yang licin mampu memenangkan sayembara meruntuhkan kegigihan gajah yang dianggap cerdik. 

15. siapa itu abu nawas????


Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami, biasanya dikenal sebagai Abū-awās atau Abū-Nuwās, adalah seorang pujangga Arab. Dia dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia, dengan darah Arab dan Persia mengalir di tubuhnya.

itu menurut wikipediaABU nawas adalah seorang penyair arab

16. apa jawaban abstrak tentang kisah abu nawas​


Jawaban:

Abstrak adalah untuk menggambarkan keseluruhan isi konsep dari sebuah gagasan yang ada dalam tulisan.

maaf saya tidak tahu ceritanya Abu Nawas


17. Apa pengertian dari Abu Nawas​


Jawaban:

Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami, biasanya dikenal sebagai Abū-awās atau Abū-Nuwās, adalah seorang pujangga Arab. Dia dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia, dengan darah Arab dan Persia mengalir di tubuhnya. Wikipedia

Lahir: 756 M, Ahwaz, Iran

Meninggal: 814 M, Bagdad, Irak

Nama lengkap: Abū Nuwās al-Ḥasan ibn Hānī al-Ḥakamī

Kebangsaan: Iran

Dimakamkan: Sheikh Maruf cemetery, Bagdad, Irak


18. tokoh antagonis dari cerita abu nawas adalahtokoh protagonis dari cerita abu nawas adalah ​


Jawaban:

protagonis : abu Nawas

antagonis : monyet ajaib

Penjelasan:

maaf kalau salah


19. Mengapa Abu Nawas menyerahkan bayi itu kepada wanita ke dua? (Cerita Abu nawas - ibu sejati)


Jawaban:

Abu Nawas segera mengambil bayi itu dan langsurig menyerahkan kepada perempuan kedua. Abu Nawas minta agar perempuan pertama dihukum sesuai dengan perbuatannya. Karena tak ada ibu yang tega menyaksikan anaknya disembelih. ... sebagai rasa terima kasih, Baginda menawari Abu Nawas menjadi penasehat hakim kerajaan.

Penjelasan:

jawabnnnya:karna abu nawas minta agar perempuan pertama di hukum karna tidak ada ibu yg tega menyasiksikan anaknya di sembelih

moga bermanfaat^^


20. kisah tentang abu Nawas pada masa pemerintahan ar Rasyid​


Suatu hari Abu Nawas sangat kebingungan, bahkan ia hampir putus asa. Sudah dua hari dapur tidak mengepul asap karena tidak ada lagi barang yang bisa ia jual. Satu-satunya jalan yang bisa dia ambil adalah menjual manusia untuk dijadikan budak. Sebenarnya jika Abu Nawas mau, dia bisa saja menjual teman-temannya, namun ia tidak tega karena teman-temannya bukan orang kaya melainkan orang miskin seperti dirinya.

Jalan satu-satunya yang bisa dilakukan Abu Nawas adalah menjual manusia. Akhirnya Abu Nawas memutuskan sesuatu yang tidak biasa, ia akan tetap menjual manusia untuk dijadikan oleh si pembelinya. Bukan menjual temannya melainkan rajanya, Harun Al Rasyid.

Menurut Abu Nawas, hanya Baginda Raja yang pantas untuk dijual. Bukankah selama ini Baginda Raja selalu mempermainkan dirinya dan menyengsarakan pikirannya? Maka sudah sepantasnya bagi Abu Nawas untuk menyusahkan Baginda Raja.

Abu Nawas mencari cara agar bisa menjual Baginda Raja Harun Al Rasyid. Ia pun mendapat ide dan menjuampai sang raja.

" Apa itu wahai Abu Nawas?" tanya Baginda langsung tertarik.

" Sesuatu yang hamba yakin belum pernah terlintas di dalam benak Paduka yang mulia," kata Abu Nawas meyakinkan.

" Kalau begitu cepatlah ajak aku ke sana untuk menyaksikannya," kata Baginda Raja tanpa rasa curiga sedikit pun.

" Tetapi Baginda …," kata Abu Nawas sengaja tidak melanjutkan kalimatnya.

" Tetapi apa?" tanya Baginda tidak sabar.

" Bila Baginda tidak menyamar sebagai rakyat biasa maka pasti nanti orang-orang akan banyak yang ikut menyaksikan benda ajaib itu." kata Abu Nawas.

Karena memiliki keinginan besar dan rasa penasaran yang begitu besar, Banginda Raja bersedia menyamar menjadi rakyat biasa. Melihat penyamaran sang raja berhasil, Abu Nawas dan Baginda Raja berangkat menuju ke sebuah hutan.

Setibanya di sana, Abu Nawas mengajak Baginda Raja mendekati sebuah pohon besar dan rindang, ia pun meminta sang Raja untuk menunggu. Sementara itu, ia pergi menjumpai seorang badui yang pekerjaannya menjual budak. Abu Nawas mengajak pedagang budak itu untuk melihat calon budak yang akan dijual kepadanya dari jarak yang agak jauh.

Abu Nawas enggan menjumpai sang Raja dan merasa tidak tega. Sementara itu, Abu Nawas beralasan calon budak yang akan dijualnya adalah teman dekatnya sendiri. Setelah pedagang budak itu memperhatikan dari kejauhan ia merasa cocok. Abu Nawas pun membuatkan surat kuasa yang menyatakan bahwa pedagang budak sekarang mempunyai hak penuh atas diri orang yang sedang duduk di bawah pohon rindang itu. Abu Nawas pergi begitu menerima beberapa keping uang emas dari pedagang budak.

Harun Al Rasyid secara perlahan memegang kayu dan mencoba membelahnya, namun si badui melihat cara Sultan Harun Al Rasyid memegang parang merasa aneh.

" Kau ini bagaimana, bagian parang yang tumpul kau arahkan ke kayu, sungguh bodoh sekali!"

Sultan Harun Al Rasyid mencoba membalik parang hingga bagian yang tajam terarah ke kayu. la mencoba membelah namun tetap saja pekerjaannya terasa aneh dan kaku bagi si badui.

" Oh, beginikah derita orang-orang miskin mencari sesuap nasi, harus bekerja keras lebih dahulu. Wah lama-lama aku tak tahan juga," gumam Sultan Harun Al Rasyid.

Si badui menatap Sultan Harun Al Rasyid dengan pandangan heran dan lama-lama menjadi marah. la merasa rugi barusan membeli budak yang bodoh.

" Hai badui! Cukup semua ini aku tak tahan."

" Kurang ajar kau budakku harus patuh kepadaku!" kata badui itu sembari memukul sang raja. Tentu saja raja yang tak pernah diperlakukan kasar itu menjerit keras saat dipukul kayu.

" Hai badui! Aku adalah rajamu, Sultan Harun Al Rasyid," kata Baginda sambil menunjukkan tanda kerajaannya.

Pedagang budak itu kaget dan mulai mengenal Baginda Raja. la pun langsung menjatuhkan diri sembari menyembah Baginda Raja. Sang raja mengampuni pedagang budak itu karena ia memang tidak tahu. Tetapi kepada Abu Nawas Baginda Raja amat murka dan gemas. Ingin rasanya beliau meremas-remas tubuh Abu Nawas seperti telur.


21. tolong rangkum in cerita "Kisah Abu Nawas yang Lucu" besok dikumpul in


Jawaban:

abu nawas dan air susu yang pemalu

Penjelasan:

Suatu hari Raja Harun Al-Rasyid berjalan-jalan di pasar. Tiba-tiba ia memergoki Abu Nawas tengah memegang botol berisi anggur.Raja pun menegur sang penyair, "Wahai Abu Nawas, apa yang tengah kau pegang itu?"Dengan gugup Abu Nawas menjawab, "Ini susu Baginda.""Bagaimana mungkin air susu ini berwarna merah, biasanya susu kan berwarna putih bersih," kata Raja keheranan sambil mengambil botol yang di pegang Abu Nawas."Betul Baginda, semula air susu ini berwarna putih bersih, saat melihat Baginda yang gagah rupawan, ia tersipu-sipu malu, dan merona merah."Mendengar jawaban Abu Nawas, baginda pun tertawa dan meninggalkannya sambil geleng-geleng kepala.


22. 1. riwayat abu nawas 2. karya abu nawas 3. penemuan abu nawas 4. keahlian abu nawas 5. judul buku abu nawas


1.riwayat Abu nawas : dikenal dgn syair²nya yang dapat membangkitkan kerinduan kepada Allah set . ia Ada seorang penyair dan tokoh pelawak ..

cuma segini doank yg saya tau semoga membantu

23. jelasKan bahwa Abu nawas adalah orang Jelaskan bahwa Abu Nawas adalah orang yang orangnya cerdas


Abu nawas adalah manusia yang memiliki akal yang cerdik.
Abu nawas adalah orang yang cerdas yang telah menipu raja untuk merasakan betapa susahnya menjadi budak!
semoga membantu ya
Klik terima kasih ya!

24. tuliskan amanat dari cerita "abu nawas kisah enam ekor lembu yang pandai bicara"plis jawab dong hari ini


kita harus banyak banyak bersyukur
Jangan selalu melihat ke atas, karena masih banyak orang yang hidupnya lebih menderita dari kita

25. Mengingat tak ada cara-cara lain lagi yang bisa diterapkan Baginda memanggil Abu Nawas. Abu Nawas hadir menggantikan hakim. Abu Nawas tidak mau menjatuhkan putusan pada hari itu melainkan menunda sampai hari berikutnya. Semua yang hadir yakin Abu Nawas pasti sedang mencari akal seperti yang biasa dilakukan. Padahal penundaan itu hanya disebabkan algojo tidak ada di tempat. Topik utama pada kutian teks hikayat di atas adalah A. Abu Nawas tidak mau menjatuhkan hukuman B.Baginda memanggil Abu Nawas untuk menggantikan hakim menyelesaikan masalah C.Baginda kebingungan atas masalah yang sedang terjadi D.Abu Nawas berpikir dan mencari jalan keluar atas segala masalah yang terjadi E.Abu Nawas menunggu algojo


Jawaban:

jawabanya B

jika benar klik terima kasih jika salah mohon maaf

Penjelasan:


26. abu nawas yaitu seorang?penemuan abu nawas?dan nama asli abu nawas?​


Jawaban:

abu nawas adalah seorang pujangga arab

Dia adalah salah satu dari berbagai orang yang dipercaya sebagai penemu bentuk sastra dari mu'ammā. Sebuah teka-teki yang dipecahkan dengan menggabungkan huruf-huruf penyusun kata atau nama yang bisa ditemukan.. Karya-karya Abu Nawas bebas beredar hingga tahun-tahun awal abad kedua puluh.

abu nawas atau dikenal dengan Abu-ali Al-hasan bin hani Al-hakami

Penjelasan:

sudah tk perbaiki maaf kalo salahv:

Jawaban:

-abu nawas adalah seorang pujangga Arab.

-Dia dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia, dengan darah Arab dan Persia mengalir di tubuhnya.

-Abu Nawas atau dikenal sebagai Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami atau Abū-Nuwās

Penjelasan:

di atas ada fto bisa dilihat di situ saya sudah baca ceritanya dan saya tidak menemukan di mana penemuan abu nawas?

jadi bisa di ganti jadi tempat dimana dilahirkan nya abu nawas yah^_^

insyaallah jawaban nya bener , kalau salah saya minta maaf^_^

setidak nya saya sudah berusaha membantu menjawab^_^

sekian trimakasih^_^

semoga membantu^_^


27. gaya bahasa yang digunakan dalam cerita hikayat abu nawas berdoa minta jodoh​ adalah ?


Jawaban:

Pertanyaan tidak memuat cuplikan dari hikayat yang dimaksud sehingga tidak dapat dijawab. Maka dibawah ini akan membahas hikayat dan gaya bahasa secara garis besar.

Penjelasan:

Hikayat adalah suatu prosa dalam Bahasa Melayu yang menceritakan tentang kesaktian atau kehebatan seseorang dengan latar kerajaan.

Struktur hikayat:

AbstraksiOrientasiKomplikasiEvaluasiResolusiKoda

Ciri-ciri hikayat:

IstanasentrisBahasa Melayu lamaPralogisStatisAnonimArkais

Kaidah kebahasaan hikayat:

Menggunakan banyak konjungsi pada awal kalimat dengan tujuan agar hikayat menjadi lebih menarik jika tersambung dengan baik.

Materi tentang hikayat dapat disimak pada link berikut ini https://brainly.co.id/tugas/36402380?tbs_match_experiment=0

#BelajarBersamaBrainly


28. Apakah benar kisah bahwa abu Nawas pernah ngeprank malaikat maut?


Jawaban:

jangankan abu nawas temen gw jg prnh:)

Jawaban:

pernah

Penjelasan:

karena sebelum meninggal abu nawas pernah minta kepada umatnya untuk dikavankan dengan kain yang sudah lusuh.pada saat sudah meninggal,malaikat mungkar dan nakir bingung.mengapa orang yang baru meninggal kain kavannya sudah lusuh.


29. makna apa yg dpt kita ambil dri kisah abu nawas ,menjebak penyihir?​


Jawaban:

kisah abu nawas memberikan pelajaran untuk kita semua agar selalu menjadi orang yang jujur dan berbuat baik kepada sesama. Karena setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, begitu pula sebaliknya

Penjelasan:

maaf kalo salah:<


30. kisah cerita nu'aiman dn abu nawastolong dong ceritain yg bener yahya Kk ​


Jawaban:

punya sahabat nan kocak, jahil, konyol, tapi kreatif. Dialah Nu’aiman bin Amr bin Rafa’ah. Sahabat dari kalangan Anshar, alias warga Madinah asli ini, sering membuat Rasulullah tertawa terpingkal-pingkal.

Boleh jadi, dia adalah inspirator Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami atau Abu Nawas yang cerdik, kocal dan hidup pada zaman Khalifah Harun Al-Rasyid di Baghdad (806-814 M).

Nu’aiman memang gemar usil dan melucu, namun dia juga seorang mujahid sejati. Namanya tercatat sebagai Ashabul Badr karena ikut terlibat dalam Perang Badar bersama Rasulullah dan para sahabat yang lainnya. (Baca juga: Mengenal 313 Pejuang Terbaik Ahlul Badar, Siapa Saja Mereka? )

Nuaiman pernah menjadi pemabuk yang ketagihan arak semasa zaman Rasulullah SAW. Beliau telah ditangkap dan Nabi telah mengarahkannya dipukul. Beliau telah ditangkap dua kali dan kemudian dipukul lagi. Karena tidak juga kapok, Nabi mengarahkan supaya dipukul dengan kasut. Apabila beliau masih saja tidak berhenti minum, Rasulullah akhirnya berkata, “ Jika dia kembali (meminum arak) maka bunuhlah dia.”

Walaupun sangat tegas, Rasulullah SAW masih menaruh harapan untuk Nuaiman memperbaiki diri. Akhirnya Nuaiman bertaubat juga mengakui kesalahannya. Ia memohon ampun kepada Allah SWT.

Hadiah untuk Nabi

Nuaiman banyak melakukan hal-hal konyol dan jahil hingga membuat Rasulullah dan para sahabat lainnya terpikal-pikal, tidak kuat menahan tawa. Target keusilannya bukan hanya para sahabat, tapi bahkan juga Rasulullah SAW.

Suatu ketika ia melihat penjual madu yang kepanasaan dan kelihatan letih setelah berkeliling menjajakan madunya. Nuaiman menjumpai penjual madu itu. Ia mengajaknya dan menyuruh mengantarkan madunya itu menuju rumah Rasulullah SAW.

“Nanti kamu minta juga duitnya,” ujar Nuaiman kepada penjual madu.

Penjual madu gembira karena barang dagangannya laku. Ia akhirnya menuruti apa yang diucapkan Nuaiman. Ia datang menghadap Rasulullah dengan membawa seguci madu, hadiah dari Nu'aiman. Tentu saja Rasulullah senang karena mendapatakan hadiah madu dari sahabatnya.

Namun keriangan Rasulullah itu langsung berubah menjadi sebuah keterkejutan ketika penjual madu juga menyodorkan tagihan. “Ini madunya Rasulullah. Harganya sekian,” kata pejual madu.

Rasulullah langsung sadar telah dikerjai Nu'aiman. Mau tidak mau, beliau akhirnya membayar harga madu itu. Jadilah Rasulullah mendapatkan hadiah madu, sekaligus tagihan harganya.

Beberapa saat setelah kejadian itu, Rasulullah memanggil Nuaiman. Ia bertanya kepada sahabatnya itu mengapa melakukan hal itu.

“Saya ingin berbuat baik kepada Anda ya Rasulullah. Tetapi saya tidak punya apa-apa,” jawab Nu'aiman. Rasulullah pun tersenyum.

Menjual Teman

Pernah suatu saat Nu’aiman berangkat bersama Sayyidina Abu Bakar ke Basrah untuk berniaga. Bersama mereka ikut pula Suwaibith bin Harmalah, yang bertugas membawa perbekalan. Nu’aiman meminta kepada Suwaibith agar diberi makanan, tapi ditolaknya karena bos mereka sedang tidak di tempat. “Tunggulah sampai Abu Bakar datang,” katanya.

Nu’aiman jengkel, lalu mengeluarkan ‘ancaman’, “Tunggu pembalasanku!”

Nu’aiman lantas menemui beberapa orang, menawarkan budaknya dengan harga sangat murah, sambil membocorkan kelemahannya, yaitu budaknya sering mengaku dirinya seorang merdeka. Yang ditawari setuju, lalu bersama Nu’aiman mereka menuju ke tempat Suwaibith duduk.

Nu’aiman menunjuk kepadanya. Tentu saja Suwaibith berontak sambil mengatakan dirinya bukan budak. Tapi si pembeli berkeras mengikatnya dan berkata, “Kami sudah paham sifatmu.”

Untung Abu Bakar segera datang dan urusan jadi gamblang. (Baca juga: Abu Nawas Menjual Baginda Raja Kepada Pedagang Budak )

Ketika peristiwa tersebut diceritakan kepada Nabi, beliau tertawa, bahkan setiap beliau ingat atau diingatkan. Nu’aiman adalah pembawa kegembiraan. Mungkin karena itu, Nabi pernah berkata, “Nu’aiman akan masuk surga sambil tertawa, karena ia sering membuatku tertawa.”

Peristiwa lucu ini terjadi setahun sebelum wafatnya Baginda SAW.

halaman ke-1

Penjelasan:


Video Terkait

Kategori b_indonesia