Kehidupan Budaya Kerajaan Sriwijaya

Kehidupan Budaya Kerajaan Sriwijaya

Bagaimana kehidupan budayanya pada kerajaan sriwijaya

Daftar Isi

1. Bagaimana kehidupan budayanya pada kerajaan sriwijaya


Jawaban:

Kehidupan sosial budaya masyarakat di kerajaan Sriwijaya ditandai dengan kegiatan perniagaan di Selat Malaka yang menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan besar, dan pengaruh kuat agama Buddha pada masyarakatnya. Kerajaan Sriwijaya menggunakan Bahasa Melayu Kuno, yang menjadi dasar dari bahasa Melayu dan bahasa Indonesia

Penjelasan:

maaf kalo salah


2. Bagaimana kehidupan sosial budaya kerajaan Sriwijaya?


Jawaban:

Kehidupan sosial budaya masyarakat di kerajaan Sriwijaya ditandai dengan kegiatan perniagaan di Selat Malaka yang menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan besar, dan pengaruh kuat agama Buddha pada masyarakatnya.

Kerajaan Sriwijaya menggunakan Bahasa Melayu Kuno, yang menjadi dasar dari bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.

Pembahasan:

Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim yang berdiri di sisi timur pulau Sumatera pada abad ke 7 hingga 12 Masehi. Kerajaan ini berpusat di wilayah yang sekarang merupakan Palembang.  

Kejayaan Sriwijaya tak lepas dari lokasinya yang strategis di dekat Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan utama antara China dan India. Dengan ramainya perdagangan, maka banyak kapal berlabuh, dan memberikan pendapata besar bagi kerajaan ini.

Kekuatan maritim Sriwijaya ditunjukkan dengan ekspedisi ke berbagai wilayah untuk meluaskan kerajaan, termasuk ke Tulangbawang di Lampung dan ke Tarumanegara di Jawa.

Banyaknya pedagang dan kapal dari India menjadikan Sriwijaya berkembang menjadi pusat agama Buddha di Asia Tenggara pada masa itu. Peranan ini membuat agama Buddha menyebar ke penjuru nusantara, misalnya ke Dinasti Sriwijaya, di kerajaan Mataram, serta ke wilayah daratan Asia Tenggara yang sekarang menjadi wilayah Thailand, Kamboja dan Vietnam.

Peranan Sriwijaya sebagai pusat perkembangan agama Buddha juga dicatat dalam catatan perjalanan biksu asal China, Yijing (I CHing) yang berkunjung di ibukota Sriwijaya. Yijing berkunjung ke Sriwijaya pada tahun 673 dalam perjalanannya menuju Universitas Nalanda di India yang merupakan pusat pembelajaran agama Buddha.    

Peninggalan kerajaan ini antara lain adalah kompeks arkeologi Bukit Seguntang, kompleks candi Muara Takus, dan kompleks candi Muaro Jambi.  

Pelajari Lebih Lanjut:

1. Kekuatan prajurit Armada laut kerajaan Sriwijaya di perairan selat Malaka direkrut dari orang

brainly.co.id/tugas/11015011

2. Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya adalah bangunan suci berupa...

brainly.co.id/tugas/3089363

Detail Jawaban:  

Kode: 10.3.4    

Kelas: X      

Mata pelajaran: IPS/Sejarah      

Materi: Bab 4 - Indonesia Zaman Hindu dan Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal

Kata kunci: Kerajaan Sriwijaya

maaf kalau salah


3. kehidupan sosial dan budaya kerajaan sriwijaya


Masyarakatnya lebih terbuka dalam menerima pengaruh asing dan telah mampu mengembangkan bahasa komunikasi dalam dunia perdagangannya.

4. jelaskan kehidupan sosial budaya, ekonomi dan politik kerajaan sriwijaya


politik :
1.Raja yang memerintah (yang terkenal) 1) a.DapuntaHyang SriJayanasa
b. balaputera dewa
2. wilayah kekuasaan
3. hubungan dengan luar negri

sosial :
1.adanya para pedagang

ekonomi :
1. bidang pertanian
2. dan hasil bumi 1. Kehidupan Politik Kerajaan Sriwijaya Kehidupan politik kerajaan Sriwijaya dapat ditinjau dari raja-raja yang memerintah, wilayah kekuasaan, dan hubungannya dengan pihak luar negeri.


2. Kehidupan Sosial Kerajaan Sriwijaya Karena letaknya yang strategis, perkembangan perdagangan internasional di Sriwijaya sangat baik

3. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya Pada awalnya kehidupan ekonomi masyarakat Sriwijaya bertumpu pada bidang pertanian. Namun dikarenakan letaknya yang strategis, yaitu di persimpangan jalur perdagangan internasional, membuat hasil bumi menjadi modal utama untuk memulai kegiatan perdagangan dan pelayaran.

MAAF TERLALU PANJANG :)

5. Bagaimana kehidupan sosial budaya kerajaan sriwijaya seperti yang dituturkan dalam prasasti talang tuo


baik dan sejahtera,itu saja yg ku tau

6. Jelaskan bagaimana kehidupan sosial budaya Kerajaan Sriwijaya !


Jawaban:

saling membantu,saling menghormati,saling menghargai

Kehidupan sosial budaya masyarakat di kerajaan Sriwijaya ditandai dengan kegiatan perniagaan di Selat Malaka yang menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan besar, dan pengaruh kuat agama Buddha pada masyarakatnya.
Kerajaan Sriwijaya menggunakan Bahasa Melayu Kuno, yang menjadi dasar dari bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.

Pembahasan:

Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim yang berdiri di sisi timur pulau Sumatera pada abad ke 7 hingga 12 Masehi. Kerajaan ini berpusat di wilayah yang sekarang merupakan Palembang.  
Kejayaan Sriwijaya tak lepas dari lokasinya yang strategis di dekat Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan utama antara China dan India. Dengan ramainya perdagangan, maka banyak kapal berlabuh, dan memberikan pendapata besar bagi kerajaan ini.
Kekuatan maritim Sriwijaya ditunjukkan dengan ekspedisi ke berbagai wilayah untuk meluaskan kerajaan, termasuk ke Tulangbawang di Lampung dan ke Tarumanegara di Jawa.
Banyaknya pedagang dan kapal dari India menjadikan Sriwijaya berkembang menjadi pusat agama Buddha di Asia Tenggara pada masa itu. Peranan ini membuat agama Buddha menyebar ke penjuru nusantara, misalnya ke Dinasti Sriwijaya, di kerajaan Mataram, serta ke wilayah daratan Asia Tenggara yang sekarang menjadi wilayah Thailand, Kamboja dan Vietnam.
Peranan Sriwijaya sebagai pusat perkembangan agama Buddha juga dicatat dalam catatan perjalanan biksu asal China, Yijing (I CHing) yang berkunjung di ibukota Sriwijaya. Yijing berkunjung ke Sriwijaya pada tahun 673 dalam perjalanannya menuju Universitas Nalanda di India yang merupakan pusat pembelajaran agama Buddha.    
Peninggalan kerajaan ini antara lain adalah kompeks arkeologi Bukit Seguntang, kompleks candi Muara Takus, dan kompleks candi Muaro Jambi.  
Pelajari Lebih Lanjut:
1. Kekuatan prajurit Armada laut kerajaan Sriwijaya di perairan selat Malaka.

2. Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya adalah bangunan suci.
Berupa :
Peninggalan kerajaan Sriwijaya yang berupa bangunan keagamaan adalah kompleks candi Muara Takus.


7. Apa kegiatan budaya di kerajaan Sriwijaya?


Prasasti Amoghpasha (1286) berbunyi 

“Pada tahun saka 1208 .....tatkala itulah arca paduka amoghappasa lokeswara dengan empat belas pengikutnya serta tujuh ratna permata dibawa dari bhumi Jawa ke suwarnabhumi supaya ditegakan. 

Sumber sejarah lain mengenai Kerajaan Sriwijaya dapat dilihat dari berita Cina. Berita itu datang dari seorang pendeta yang bernama I-Tsing yang pada tahun 671 berdiam di Sriwijaya untuk belajar tata bahasa Sanskerta sebagai persiapan kunjungannya ke India. I-Tsing menyebutkan bahwa di negeri Sriwijaya dikelilingi oleh benteng. Di negeri ini ada seribu orang pendeta yang belajar agama Buddha.


Seperi halnya di India, para pendeta Cina yang mau belajar agama ke India dianjurkan untuk belajar terlebih dahulu di Sriwijaya selama satu sampai dua tahun. Disebutkan juga bahwa para pendeta yang belajar agama Buddha di Sriwijaya dibimbing oleh seorang guru yang sangat terkenal bernama Sakyakirti. Berdasarkan berita I-Tsing dapat disimpulkan bahwa kerajaan Sriwijaya sejak abad ke-7 M merupakan pusat kegiatan ilmiah agama Buddha di Asia Tenggara.


Prasasti Nalanda berisi tentang pembebasan tanah untuk pendirian sebuah biara atas permintaan raja Swarnadiva, Balaputradewa, cucu raja Jawa berjuluk Wirawairimathana, yang berputra Samaargrawira yang menikahi putri Raja Dharmasetu. Dari prasasti-prasasti tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa raja sangat memperhatikan dunia pendidikan dalam memajukan dan mengembangkan kerajaannya. Pendidikan yang berbasis pengajaran agama Buddha disatu sisi telah membawa corak kehidupan yang khas pada masyarakat Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat agama Buddha di Asia Tenggara. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya biksu yang terdapat di Sriwijaya beserta pusat pendidikannya. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan, bahwa penduduk yang beragama Hindu terdapat pula di Sriwijaya. 

Prasasti Talang Tuo isinya menyebutkan tentang pembuatan kebun Sriksetra atas perintah Dapunta Hyang Sri Jayanasa sebagai suatu pranidhana (na ar). Di samping itu, terdapat doa dan harapan yang menunjukkan sifat agama Buddha. Sebaliknya, prasasti Karang Berahi, prasasti Telaga Batu, dan prasasti Palas Pasemah umumnya berisi doa, kutukan, dan ancaman terhadap orang yang melakukan kejahatan dan tidak taat pada peraturan Raja Sriwijaya. 

8. Kebudayaan kerajaan Sriwijaya


Jawaban:

anu eeee tarian paleng maaf mek salah aq sek kls 1


9. Sebutkan kehidupan kebudayaan kerajaan Sriwijaya​


Jawaban:

"Kehidupan sosial budaya masyarakat di kerajaan Sriwijaya ditandai dengan kegiatan perniagaan di Selat Malaka yang menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan besar, dan pengaruh kuat agama Buddha pada masyarakatnya.

Kerajaan Sriwijaya menggunakan Bahasa Melayu Kuno, yang menjadi dasar dari bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.

Pembahasan:

Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim yang berdiri di sisi timur pulau Sumatera pada abad ke 7 hingga 12 Masehi. Kerajaan ini berpusat di wilayah yang sekarang merupakan Palembang.  

Kejayaan Sriwijaya tak lepas dari lokasinya yang strategis di dekat Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan utama antara China dan India. Dengan ramainya perdagangan, maka banyak kapal berlabuh, dan memberikan pendapata besar bagi kerajaan ini.

Kekuatan maritim Sriwijaya ditunjukkan dengan ekspedisi ke berbagai wilayah untuk meluaskan kerajaan, termasuk ke Tulangbawang di Lampung dan ke Tarumanegara di Jawa.

Banyaknya pedagang dan kapal dari India menjadikan Sriwijaya berkembang menjadi pusat agama Buddha di Asia Tenggara pada masa itu. Peranan ini membuat agama Buddha menyebar ke penjuru nusantara, misalnya ke Dinasti Sriwijaya, di kerajaan Mataram, serta ke wilayah daratan Asia Tenggara yang sekarang menjadi wilayah Thailand, Kamboja dan Vietnam.

Peranan Sriwijaya sebagai pusat perkembangan agama Buddha juga dicatat dalam catatan perjalanan biksu asal China, Yijing (I CHing) yang berkunjung di ibukota Sriwijaya. Yijing berkunjung ke Sriwijaya pada tahun 673 dalam perjalanannya menuju Universitas Nalanda di India yang merupakan pusat pembelajaran agama Buddha.    

Peninggalan kerajaan ini antara lain adalah kompeks arkeologi Bukit Seguntang, kompleks candi Muara Takus, dan kompleks candi Muaro Jambi.  

Pelajari Lebih Lanjut:

1. Kekuatan prajurit Armada laut kerajaan Sriwijaya di perairan selat Malaka.

2. Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya adalah bangunan suci.

Berupa :

Peninggalan kerajaan Sriwijaya yang berupa bangunan keagamaan adalah kompleks candi Muara Takus."


10. bagaimana kehidupan kebudayaan dari kerajaan sriwijaya berkait dengan hubungan sriwijaya dengan dunia laut?


kerajaan sriwijaya terletak pada wilayah yg strategis yaitu pelayaran India-Cina. Letak ini memberikan peluang untuk mengingkatkan kemajuan di sektor ekonomi terutama di bidang pelayaran dan perdagangan

11. bagaimanakah kehidupan kebudayaan dari kerajaan sriwijaya berkaitan dengan hubungan sriwijaya dengan dunia luar ?


hubungan dagang dengan Cina, Sriwijaya melakukannya dengan mengutus utusan secara teratur. Siasat ini dimaksudkan untuk meminta perlindungan Cina dari serangan Jawa. Kerja sama antara Sriwijaya dengan Cholamandala terbuktidengan adanya Piagam Besar Leiden.

bener ngga yang ini jawabannya? masih panjang dibuku soalnyamenurut brita dr tibet. seorg pndeta bernama atica dtg dan tnggl d srwijaya dlm rgka bljr agma buddha. menurutnya sriwijaya adlh pusat agm buddha d luar india. ttpi wlaupun sriwijaya dknal sbg pusat agma buddha, tdk bnyk pningglan purbakala spt candi" atw arca" sbg tnda kbesaran krajaan sriwijaya dlm bdang kbudayaan

12. bagaimana kehidupan sosial budaya masyarakat di kerajaan sriwijaya?


Kehidupan sosial budaya masyarakat di kerajaan Sriwijaya ditandai dengan kegiatan perniagaan di Selat Malaka yang menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan besar, dan pengaruh kuat agama Buddha pada masyarakatnya.

Kerajaan Sriwijaya menggunakan Bahasa Melayu Kuno, yang menjadi dasar dari bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.

Pembahasan:

Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim yang berdiri di sisi timur pulau Sumatera pada abad ke 7 hingga 12 Masehi. Kerajaan ini berpusat di wilayah yang sekarang merupakan Palembang.  

Kejayaan Sriwijaya tak lepas dari lokasinya yang strategis di dekat Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan utama antara China dan India. Dengan ramainya perdagangan, maka banyak kapal berlabuh, dan memberikan pendapata besar bagi kerajaan ini.

Kekuatan maritim Sriwijaya ditunjukkan dengan ekspedisi ke berbagai wilayah untuk meluaskan kerajaan, termasuk ke Tulangbawang di Lampung dan ke Tarumanegara di Jawa.

Banyaknya pedagang dan kapal dari India menjadikan Sriwijaya berkembang menjadi pusat agama Buddha di Asia Tenggara pada masa itu. Peranan ini membuat agama Buddha menyebar ke penjuru nusantara, misalnya ke Dinasti Sriwijaya, di kerajaan Mataram, serta ke wilayah daratan Asia Tenggara yang sekarang menjadi wilayah Thailand, Kamboja dan Vietnam.

Peranan Sriwijaya sebagai pusat perkembangan agama Buddha juga dicatat dalam catatan perjalanan biksu asal China, Yijing (I CHing) yang berkunjung di ibukota Sriwijaya. Yijing berkunjung ke Sriwijaya pada tahun 673 dalam perjalanannya menuju Universitas Nalanda di India yang merupakan pusat pembelajaran agama Buddha.    

Peninggalan kerajaan ini antara lain adalah kompeks arkeologi Bukit Seguntang, kompleks candi Muara Takus, dan kompleks candi Muaro Jambi.  

Pelajari Lebih Lanjut:

1. Kekuatan prajurit Armada laut kerajaan Sriwijaya di perairan selat Malaka direkrut dari orang

brainly.co.id/tugas/11015011

2. Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya adalah bangunan suci berupa...

brainly.co.id/tugas/3089363

Detail Jawaban:  

Kode: 10.3.4    

Kelas: X      

Mata pelajaran: IPS/Sejarah      

Materi: Bab 4 - Indonesia Zaman Hindu dan Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal

Kata kunci: Kerajaan Sriwijaya

 


13. bagaimana kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa kerajaan sriwijaya dan majapahit??


kalau pd kerajaan majapahit sudah menggunakan uang

14. Bagaimana budaya kerajaan sriwijaya


Jawaban:

sumber sejarah, sebuah masyarakat kompleks dan kosmopolitan yg sangat di pengaruhi alam pikiran agama budha wajrayana di gambarkan bersemi di ibukota Sriwijaya.

#semoga membantu


15. Menganalisis kehidupan politik ekonomi sosial dan budaya kerajaan Sriwijaya


Jawaban:

Penjelasan:

Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan paling berpengaruh di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga ke-13. Kehidupan politik pada masa itu didominasi oleh pemerintahan monarki yang dikuasai oleh sebuah dinasti yang kuat. Kerajaan Sriwijaya memiliki sistem pemerintahan yang terdiri dari para pembesar dan penguasa yang bertanggung jawab untuk mengatur wilayah kerajaan.

Ekonomi Kerajaan Sriwijaya didukung oleh perdagangan yang cukup maju, terutama dengan negara-negara Asia dan Timur Tengah. Kerajaan Sriwijaya menjadi salah satu pusat perdagangan penting di Asia Tenggara dengan produk utama seperti rempah-rempah, perak, emas dan perak. Ekspor produk tersebut membuat kerajaan mampu untuk mengumpulkan kekayaan yang cukup besar.

Sosial budaya Kerajaan Sriwijaya juga cukup berkembang. Kerajaan Sriwijaya memiliki budaya yang kaya dan kompleks yang diwarnai oleh kebudayaan Hindu-Buddha. Kerajaan Sriwijaya juga memiliki kontribusi yang besar dalam perkembangan bahasa dan sastra.

Secara keseluruhan, Kerajaan Sriwijaya adalah contoh kerajaan yang cukup maju dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya pada masanya. Kerajaan ini memiliki peran yang cukup besar dalam pembentukan dan perkembangan kebudayaan Asia Tenggara.

Jangan lupa tercerdas

Jawaban:

Kerajaan Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan maritim yang berdiri pada abad ke-7 hingga abad ke-13 di wilayah sekarang Sumatera Selatan, Jambi, dan sebagian Kalimantan. Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan terkuat pada masa itu dan memiliki pengaruh besar dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah Asia Tenggara.

Politik: Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh sekelompok pemimpin yang terdiri dari keturunan suku Melayu. Mereka mengadopsi sistem kerajaan yang dikenal sebagai mandala, yang memungkinkan kerajaan untuk mengontrol wilayah yang luas dengan cara membentuk kerajaan vassal di sekitarnya. Pemerintahan kerajaan Sriwijaya dikendalikan oleh raja yang diakui sebagai pemimpin spiritual dan politik.

Ekonomi: Ekonomi kerajaan Sriwijaya didukung oleh perdagangan laut yang sangat aktif. Mereka mengekspor produk-produk seperti rempah-rempah, tekstil, dan perak ke wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan, serta mengimpor produk-produk seperti perhiasan, keramik, dan perak dari wilayah tersebut. Sriwijaya juga memiliki kemampuan untuk memproduksi produk-produk seperti keramik, tekstil, dan perak sendiri.

Sosial: Masyarakat kerajaan Sriwijaya terdiri dari berbagai suku dan agama. Mayoritas penduduk adalah suku Melayu yang menganut agama Hindu dan Buddha. Namun, kerajaan juga mengizinkan berbagai agama lain untuk berkembang di wilayahnya, seperti Islam dan Kristian. Masyarakat Sriwijaya dikenal dengan kemampuannya dalam bidang seni dan budaya, seperti keramik, tekstil, dan seni pertunjukan.

Budaya: Budaya kerajaan Sriwijaya sangat dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha. Hal ini terlihat dari banyaknya candi dan monumen yang dibangun untuk menghormati dewa-dewa Hindu dan Buddha. Selain itu, kerajaan Sriwijaya juga mengenal seni pertunjukan seperti wayang dan tari. Budaya kerajaan Sriwijaya juga sangat dipengaruhi oleh budaya asing seperti India dan China karena perdagangan yang aktif dengan kedua negara tersebut.


16. Awal berdiri, letak, raja",kehidupan sosial ekonomi, politik, budaya, akhir kerajaan, peninggalan Kerajaan sriwijaya


Awal Berdiri Kerajaan Sriwijaya  

Kerajaan Sriwijaya didirkan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang memerintah pada tahun 671 dan 702 M. Jayanasa melakukan perluasan kekuasaan Sriwijaya hingga menguasai Sumatera bagian Selatan dan kepulauan Bangka Belitung.

Letak Kerajaan Sriwijaya

Letak pusat kekuaasaan Sriwijaya ada di wilayah sekitar sungai Musi, di kota Palembang, Sumatera Selatan. Pada puncak kejayaannya, wilayah kekuasaan Sriwijaya mencakup pesisir timur Sumatera, pulau Jawa bagian barat, semenanjung Malaya, dan pulau-pulau kecil di Selat Malaka.

Raja Kerajaan Sriwijaya  

Raja yang terkenal adalah Jayanasa, sebagai pendiri Sriwijaya, Samaratungga (pembangun candi Borobudur) dan Balaputradewa (yang membangun pusat pembelajaran agama Buddha di Nalanda, India)

Kehidupan Sosial Ekonomi Kerajaan Sriwijaya

Kegiatan perekonomian Sriwjaya didominasi oleh perdagangan, karena letak Sriwijaya yang berada di dekat selat Malaka, jalur perdagangan utama antara China dan India.

Politik Kerajaan Sriwijaya  

Sriwijaya dipimpin oleh seorang maharaja. Di bawah maharaja ada para menteri,senapati (panglima perang) dan bupati (pemimpin daerah) yang harus mengucap sumpah setia kepada maharaja, seperti tercantum dalam Prasasti Talang Tuwo.

Budaya Kerajaan Sriwijaya  

Budaya masa ini dipengaruhi agama Buddha, dengan pengaruh budaya India diserap pesat, seperti penggunaan aksara Pallawa dan desain candi seperti di India.

Akhir Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan ini mulai berakhir setelah melemah akibat serangan Raja Rajendra Chola dari India, yang menaklukkan wilayah Kedah pada tahun 1025.

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Peninggalan kerajaan ini antaralain adalah berbagai prasasti seperti prasasati Talang Tuwo, Kota Kapur, dan Kedudukan Bukit. Kerajaan ini juga meninggalkan candi seperti candi Muaro Jambi dan Muara Takus

-------------------------------------------------------------------------------------

Pelajari lebih lanjut    

Bukti Kerajaan Sriwijaya yakni Prasasti Kedukan Bukit dapat diketahui bahwa …

https://brainly.co.id/tugas/20978293  

Detail Jawaban

Kode: -  

Kelas: VII  

Mata pelajaran: IPS / Sejarah  

Materi: Masa Hindu Buddha  

Kata kunci: Kerajaan Sriwijaya



17. jelaskan kehidupan politik,ekonomi,social,dan budaya dari kerajaan sriwijaya​


Jawaban :

1. Kehidupan Politik Kerajaan Sriwijaya Kehidupan politik kerajaan Sriwijaya dapat ditinjau dari raja-raja yang memerintah, wilayah kekuasaan, dan hubungannya dengan pihak luar negeri. a. Raja yang memerintah (yang terkenal)

1) DapuntaHyang SriJayanasa Beliau adalah pendiri kerajaan Sriwijaya. Pada masa pemerintahannya, dia berhasil memperluas wilayah kekuasaan sampai wilayah Jambi dengan menduduki daerah Minangatamwan yang terletak di dekat jalur perhubungan pelayaran perdagangan di Selat Malaka. Sejak awal dia telah mencita-citakan agar Sriwijaya menjadi kerajaan maritim.

2) Balaputera Dewa Awalnya, Balaputradewa adalah raja di Kerajaan Syailendra. Ketika terjadi perang saudara antara Balaputra Dewa dan Pramodhawardani (kakaknya) yang dibantu oleh Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya), Balaputra Dewa mengalami kekalahan. Akibatnya dia lari ke Kerajaan Sriwijaya, dimana Raja Dharma Setru (kakak dari ibu Raja Balaputra Dewa) tengah berkuasa. Karena dia tak mempunyai keturunan, dia mengangkat Balaputradewa sebagi raja.

3) Sri SanggaramaWijayatunggawarman Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya dikhianati dan diserang oleh kerajaan Chola. Sang raja ditawan dan baru dilepaskan pada masa pemerintahan Raja Kulottungga I di Chola. b. Wilayah kekuasaan Setelah berhasil menguasai Palembang, ibukota Kerajaan Sriwijaya dipindahakan dari Muara Takus ke Palembang. Dari Palembang, Kerajaan Sriwijaya dengan mudah dapat menguasai daerah-daerah di sekitarnya seperti Pulau Bangka yang terletak di pertemuan jalan perdagangan internasional, Jambi Hulu yang terletak di tepi Sungai Batanghari dan mungkin juga Jawa Barat (Tarumanegara).

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya Pada awalnya kehidupan ekonomi masyarakat Sriwijaya bertumpu pada bidang pertanian. Namun dikarenakan letaknya yang strategis, yaitu di persimpangan jalur perdagangan internasional, membuat hasil bumi menjadi modal utama untuk memulai kegiatan perdagangan dan pelayaran. Karena letak yang strategis pula, para pedagang China yang akan ke India bongkarmuat di Sriwijaya, dan begitu juga dengan pedagang India yang akan ke China. Dengan demikian pelabuhan Sriwijaya semakin ramai hingga Sriwijaya menjadi pusat perdagangan se-Asia Tenggara. Perairan di Laut Natuna, Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa berada di bawah kekuasaan Sriwijaya.

Kehidupan Sosial Kerajaan Sriwijaya Karena letaknya yang strategis, perkembangan perdagangan internasional di Sriwijaya sangat baik. Dengan banyaknya pedagang yang singgah di Sriwijaya memungkinkan masyarakatnya berkomunikasi dengan mereka, sehingga dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi masyarakat Sriwijaya. Kemungkinan bahasa Melayu Kuno telah digunakan sebagai bahasa pengantar terutama dengan para pedagang dari Jawa Barat, Bangka, Jambi dan Semenanjung Malaysia.Perdagangan internasional ini juga membuat kecenderungan masyarakat menjadi terbuka akan berbagai pengaruh dan budaya asing, salah satunya India.

Kehidupan Budaya kerajaan sriwijaya Tonggak kehidupan budaya masyakarat Sriwijaya yang sangat dibanggakan adalah pada saat Sriwijaya menjadi pusat pengajaran ajaran Buddha di Asia Tenggara. Para pendeta yang berasal dari wilayah sebelah timur Sriwijaya, seperti Cina dan Tibet banyak yang menetap di Sriwijaya. Tujuan mereka adalah belajar ajaran Buddha sebelum mereka belajar di tanah asal lahirnya ajaran itu (India). Pada tahun 1011– 1023, datang seorang pendeta Buddha dari Tibet untuk memperdalam pengetahuannya tentang agama Buddha di Sriwijaya. Pendeta itu bernama Atisa dan menerima bimbingan langsung dari guru besar agama Buddha di Sriwijaya, yaitu Dharmakitri.

Penjelasan :

Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan besar yang bukan saja dikenal di wilayah Indonesia, tetapi dikenal di setiap bangsa atau negara yang berada jauh di luar Indo¬nesia. Hal ini disebabkan letak Kerajaan Sriwijaya yang sangat strategis dan dekat dengan Selat Malaka. Telah kita ketahui, Selat Malaka pada saat itu adalah jalur perdagangan yang sangat ramai dan dapat menghubung-kan antara pedagang-pedagang dari Cina dengan India atau Romawi. Dari tepian Sungai Must di Sumatra Selatan, pengaruh Kerajaan Sriwijaya terus meluas yang mencakup Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Bangka, Laut Jawa bagian barat, Bangka, Jambi Hulu, dan mungkin juga Jawa Barat (Tarumanegara), Semenanjung Malaya hingga ke Tanah Genting Kra. Luasnya wilayah laut yang dikuasai Kerajaan Sriwijaya menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang besar pada zamannya.


18. bagaimanakah kehidupan kebudayaan dari kerajaan sriwijaya berkaitan dengan hubungan sriwijaya dengan dunia luar?


kerajaan sriwijaya menjalin hub baik dgn kerajaan2 di luar wil indonesia terutama dgn kerajaan2 di india seperti kerajaan pala atau nalanda di benggalasriwijaya menjadi gerbang jalur perdagangan nusantara
sriwijaya menjadi pusat pembelajaran dan penyebaran agama buddha
sriwijaya menjalin hubungan dengan kerajaan di nusantara dan lainnya seperti India, Thailand, dll

19. Jelaskan kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya di kerajaan Sriwijaya !


Kehidupan politik di kerajaan Sriwijaya: dipimpin oleh seorang maharaja dari Dinasti Sailendra yang memerintah secara mutlak. Raja pertama yang dikenal adalah Dapunta Hyang Sri JayanasaKehidupan ekonomi masyarakat di kerajaan Sriwijaya: ditandai dengan kegiatan perniagaan di Selat Malaka yang menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan besar dari perniagaan dengan India dan ChinaKehidupan sosial budaya masyarakat di kerajaan Sriwijaya: terdapat pengaruh kuat agama Buddha pada masyarakatnya. Kerajaan Sriwijaya menggunakan Bahasa Melayu Kuno, yang menjadi dasar dari bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.

Penjelasan:

Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim yang berdiri di sisi timur pulau Sumatera pada abad ke 7 hingga 12 Masehi. Kerajaan ini berpusat di wilayah yang sekarang merupakan Palembang.  

Kejayaan Sriwijaya tak lepas dari lokasinya yang strategis di dekat Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan utama antara China dan India. Dengan ramainya perdagangan, maka banyak kapal berlabuh, dan memberikan pendapata besar bagi kerajaan ini.

Kekuatan maritim Sriwijaya ditunjukkan dengan ekspedisi ke berbagai wilayah untuk meluaskan kerajaan, termasuk ke Tulangbawang di Lampung dan ke Tarumanegara di Jawa.

Banyaknya pedagang dan kapal dari India menjadikan Sriwijaya berkembang menjadi pusat agama Buddha di Asia Tenggara pada masa itu. Peranan ini membuat agama Buddha menyebar ke penjuru nusantara, misalnya ke Dinasti Sriwijaya, di kerajaan Mataram, serta ke wilayah daratan Asia Tenggara yang sekarang menjadi wilayah Thailand, Kamboja dan Vietnam.

Peranan Sriwijaya sebagai pusat perkembangan agama Buddha juga dicatat dalam catatan perjalanan biksu asal China, Yijing (I Ching) yang berkunjung di ibukota Sriwijaya. Yijing berkunjung ke Sriwijaya pada tahun 673 dalam perjalanannya menuju Universitas Nalanda di India yang merupakan pusat pembelajaran agama Buddha.    

Peninggalan kerajaan ini antara lain adalah kompeks arkeologi Bukit Seguntang, kompleks candi Muara Takus, dan kompleks candi Muaro Jambi.

----------------------------------------------------------------------

Pelajari lebih lanjut:

1. Kekuatan prajurit Armada laut kerajaan Sriwijaya di perairan selat Malaka direkrut dari orang

brainly.co.id/tugas/11015011

2. Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya adalah bangunan suci berupa...

brainly.co.id/tugas/3089363

Detail Jawaban:  

Kode: 10.3.4    

Kelas: X      

Mata pelajaran: IPS/Sejarah      

Materi: Bab 4 - Indonesia Zaman Hindu dan Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal

Kata kunci: Kerajaan Sriwijaya

#AyoBelajar


20. Uraikan kehidupan kebudayaan kerajaan maritim SriWijaya,kedir,singasari dan majapahit​


Jawaban:

Pada abad ke-7 M, kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai jalur perdagangan di Selat Sunda, Selat Malaka, Selat Bangka, dan Laut Jawa. ...

Oleh karena kekuasaannya yang sangat luas, Sriwijaya menjadi kerajaan maritim terbesar di seluruh Asia Tenggara.

Sejarah kerajaan Hindu-Buddha, yaitu kerajaan Jenggala - Kediri, Singasari, dan Majapahit.

Kerajaan Majapahit menjadi pusat kerajaan maritim Nusantara yang berperan melindungi jalur perdagangan laut sebagai jalur utama perdagangan dan menghilangkan ancaman jalur laut di sepanjang wilayah laut Nusantara hingga kawasan di sekitarnya. Armada laut Majapahit sangat besar di masa itu.

Penjelasan:


21. apa saja hasil budaya kerajaan sriwijaya


1. Benteng kota besak.
2. Candi muara takus.
3. Prasasti telaga batu.
4 Prasasti talang tuwo di buat tahun 684 M.
5. Prasasti hujan langit di buat tahun 997 M

22. bagaimanakah kehidupan kebudayaan dari kerajaan sriwijaya berkaitan dengan hubungan sriwijaya dengan dunia luar


Sriwijaya sebagai pusat perdagangan dan pusat Buddha ditunjang oleh politik luar negerinya yang cenderung diplomatis. Diplomasi ini dilaksanakan untuk mengontrol hubungan dagang di wilayah Selat Malaka. Dengan sejumlah bandar penting di daerahnya, Sriwijaya menawarkan jaminan perlindungan keamanan. Tawaran itu dapat bersifat halus, dapat pula keras. Untuk itu, Sriwijaya membangun armada maritime yang kuat. Diplomasi ini juga dilakukan untuk membentuk persekutuan dengan kerajaan tetangga. Dengan diplomasi seperti ini, Sriwijaya mampu menanamkan pengaruhnya di sepanjang timur Sumatera, Semenanjung Melayu, Kalimantan, dan Jawa Barat. Diplomasi ala Sriwijaya ini juga diarahkan untuk membendung pengaruh Cina, India, dan Jawa di Selat Malaka.

23. peninggalan budaya kerajaan Sriwijaya​


prasasti kota kapur

prasasti ligor

candi Muaro Jambi

prasasti talang tuo


24. Bagaimana kehidupan sosial budaya masyarakat di kerajaan sriwijaya?dan contohnya


Mereka memelajari ilmu ilmu yang bermanfaat dan masyarakatnya rata rata beragama Buddha atau Kong Hu Chu

25. bagaimanakah kehidupan kebudayaan dari kerajaan sriwijaya berkaitan dengan hubungan sriwijaya dengan dunia luar?


kehidupannyanya adlaah sngat di hargai di negara lain

kehidupan kebudayaan dari Kerajaan Sriwijaya berkaitan dengan hubungan Sriwijaya dengan dunia luar adalah sangat berhubungan dengan erat apalagi Kerajaan Sriwijaya pernah menjadi pusat kegiatan ilmiah agama Budha di Asia Tenggara

26. Bagaimana kehidupan ekonomi dan budaya pada masa kerajaan sriwijaya


Jawaban:

masyarakatnya termasuk agraris dan berdagang,sriwijaya juga merupakan negara maritim yang banyak disinggahi kapal asing


27. Bagaimana kehidupan sosial,budaya,politik kerajaan sriwijaya?


kerajaan sriwijaya yang letaknya yang strategis dalam lalu lintas perdagangan internasional menyebabkan masyarakatnya lebih terbuka dalam menerima berbagai pengaruh asing. Masyarakat Sriwijaya juga telah mampu mengembangkan bahasa komunikasi dalam dunia perdagangannya. Kemungkinan bahasa Melayu Kuno telah digunakan sebagai bahasa pengantar terutama dengan para pedagang dari Jawa Barat, Bangka, Jambi dan Semenanjung Malaysia. 
Penduduk Sriwijaya juga bersifat terbuka dalam menerima berbagai kebudayaan yang datang. Salah satunya adalah mengadopsi kebudayaan India, seperti nama-nama India, adat-istiadat, serta tradisi dalam Agama Hindu. Oleh karena itu, Sriwijaya pernah menjadi pusat pengembangan ajaran Buddha di Asia Tenggara. 

28. kebudayaan kerajaan sriwijaya


prasasti telaga batu

29. jelaskan kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa kerajaan sriwijaya


Kehidupan politik kerajaan Sriwijaya:


dapat ditinjau dari raja-raja yang memerintah, wilayah kekuasaan, dan hubungannya dengan pihak luar negeri.


a. Raja yang memerintah (yang terkenal)

1) DapuntaHyang SriJayanasa


Beliau adalah pendiri kerajaan Sriwijaya. Pada masa pemerintahannya, dia berhasil memperluas wilayah kekuasaan sampai wilayah Jambi dengan menduduki daerah Minangatamwan yang terletak di dekat jalur perhubungan pelayaran perdagangan di Selat Malaka. Sejak awal dia telah mencita-citakan agar Sriwijaya menjadi kerajaan maritim.


2) Balaputera Dewa


Awalnya, Balaputradewa adalah raja di Kerajaan Syailendra. Ketika terjadi perang saudara antara Balaputra Dewa dan Pramodhawardani (kakaknya) yang dibantu oleh Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya), Balaputra Dewa mengalami kekalahan. Akibatnya dia lari ke Kerajaan Sriwijaya, dimana Raja Dharma Setru (kakak dari ibu Raja Balaputra Dewa) tengah berkuasa. Karena dia tak mempunyai keturunan, dia mengangkat Balaputradewa sebagi raja.

Masa pemerintahan Balaputradewa diperkirakan dimulai pada tahun 850 M. Sriwijaya mengalami perkembangan pesat dengan meingkatkan kegiatan pelayaran dan perdagangan rakyat. Pada masa pemerintahannya pula, Sriwijaya mengadakan hubungan dengan Kerajaan Chola dan Benggala (Nalanda) dalam bidang pengembangan agama Buddha, bahkan menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara.


3)SriSanggarama Wijayatunggawarman


Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya dikhianati dan diserang oleh kerajaan Chola. Sang raja ditawan dan baru dilepaskan pada masa pemerintahan Raja Kulottungga I di Chola.


Kehidupan Sosial dan budaya Kerajaan Sriwijaya:


Karena letaknya yang strategis, perkembangan perdagangan internasional di Sriwijaya sangat baik. Dengan banyaknya pedagang yang singgah di Sriwijaya memungkinkan masyarakatnya berkomunikasi dengan mereka, sehingga dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi masyarakat Sriwijaya. Kemungkinan bahasa Melayu Kuno telah digunakan sebagai bahasa pengantar terutama dengan para pedagang dari Jawa Barat, Bangka, Jambi dan Semenanjung Malaysia.Perdagangan internasional ini juga membuat kecenderungan masyarakat menjadi terbuka akan berbagai pengaruh dan budaya asing, salah satunya India.


Budaya India yang masuk berupa penggunaan nama-nama khas India, adat istiadat, dan juga agama Hindu-Buddha. I-tsing menerangkan bahwa banyak pendeta yang datang ke Sriwijaya untuk belajar bahasa Sanskerta dan menyalin kitab kitab suci agama Buddha. Guru besar yang sangat terkenal di massa itu adalah Sakyakirti yang mengarang buku Hastadandasastra.


Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya


Pada awalnya kehidupan ekonomi masyarakat Sriwijaya bertumpu pada bidang pertanian. Namun dikarenakan letaknya yang strategis, yaitu di persimpangan jalur perdagangan internasional, membuat hasil bumi menjadi modal utama untuk memulai kegiatan perdagangan dan pelayaran.


Karena letak yang strategis pula, para pedagang China yang akan ke India bongkarmuat di Sriwijaya, dan begitu juga dengan pedagang India yang akan ke China. Dengan demikian pelabuhan Sriwijaya semakin ramai hingga Sriwijaya menjadi pusat perdagangan se-Asia Tenggara. Perairan di Laut Natuna, Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa berada di bawah kekuasaan Sriwijaya.SEMOGA MEMBANTU



30. apa saja hasil kebudayaan kerajaan sriwijaya??


1. Prasasti Kota Kapur

2. Prasasti Ligor

3.prasasti Karang berahi

4.prasasti palas pasemah

5.prasasti talang tuo





Video Terkait

Kategori sejarah